Dua orang bermimpi didatangi Sunan Kalijaga. Dibuatlah lukisannya. Pelukisnya meninggal karena kecelakaan.
Gambar Sunan Kalijaga
karya Joko, mahasiswa Akademi Seni Rupa Yogyakarta, berdasarkan mimpi
Suhadi dan R. Akhmad Mulyadi, juru kunci makam dan masjid Sunan
Kalijaga. Masjid Sunan Kalijaga (kanan). Foto: Wasif Yafhisam dalam
majalah Selecta, No. 780 30 Agustus 1978.
Pernahkah
Anda bertanya siapa yang menggambar Walisongo atau sembilan wali
penyebar Islam di Jawa? Gambar itu sangat terkenal karena dibuat
posternya dan dijual. Gambar Kalijaga berbeda dengan delapan wali
lainnya. Kalijaga digambarkan berkumis tanpa jenggot, memakai pakaian
surjan, dan mengenakan blangkon. Sedangkan delapan wali lainnya
mengenakan jubah dan sorban sebagai ikat kepala.
Ternyata, ada
dua gambar Kalijaga. Selain gambar di poster yang telah diketahui
masyarakat luas, terdapat gambar Kalijaga yang lebih awal, sekitar tahun
1970-an.
Cerita lahirnya gambar Kalijaga bermula ketika Suhadi,
berusia 102 tahun dan tinggal sekitar 40 kilometer dari pusat Kota
Demak, bermimpi didatangi orang yang diyakini Sunan Kalijaga.
Berdasarkan mimpi itu dibuatlah lukisannya. Lukisan itu ditunjukkan
kepada R. Akhmad Mulyadi, sesepuh (juru kunci) makam dan masjid Sunan
Kalijaga. Dia terperanjat karena lukisan itu persis dengan orang yang
hampir sepuluh kali datang dalam mimpinya.
“Dilakukanlah kompromi
apa yang dilihat mereka dalam mimpi adalah wajah Sunan Kalijaga.
Kemudian diminta kepada salah seorang mahasiswa Akademi Seni Rupa
Yogyakarta untuk membuatkan lukisannya berdasarkan hasil mimpi itu,”
tulis Wasif Yafhisam dalam majalah Selecta, No. 780, 30 Agustus 1978.
Setelah
menyelesaikan lukisannya, pelukis bernama Joko itu bernasib malang. Dia
tabrakan dan meninggal dunia. Lukisan asli Sunan kalijaga itu dipinjam
oleh Bardosono, ketua umum PSSI (1975-1977). Sedangkan Akhmad Mulyadi
hanya menyimpan duplikatnya.
“Lukisan Sunan Kalijaga dipajang di
sebuah ruangan dalam rumah sesepuh yang berada di desa Kadilangu,” tulis
Wasif. “Ketika ingin mengambil foto tersebut, seorang pegawai
Departemen Agama Kabupaten Demak, yang menemani wartawan Selecta berulang kali membisikkan agar membaca bismillah.”
Selain
duplikat lukisan Sunan Kalijaga, Akhmad Mulyadi juga menyimpan beberapa
peninggalan Sunan Kalijaga di antaranya dua buah tombak yang ujungnya
terbuat dari emas bernama Kiyai Sirikan dan Kiyai Panatas.
Komentar
Posting Komentar