Postingan

Menampilkan postingan dari November 12, 2019

Kho Ping Hoo

Gambar
Asmaraman Sukowati atau Kho Ping Hoo (juga dieja Kho Ping Ho , Hanzi: 許平和 ; pinyin: Xǔ Pínghé , lahir di Sragen, Jawa Tengah, 17 Agustus 1926 – meninggal 22 Juli 1994 pada umur 67 tahun) adalah penulis cersil (cerita silat) yang sangat populer di Indonesia. Kho Ping Hoo dikenal luas karena kontribusinya bagi literatur fiksi silat Indonesia, khususnya yang bertemakan Tionghoa Indonesia yang tidak dapat diabaikan. Asmaraman S. Kho Ping Hoo Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo Lahir 17 Agustus 1926 Sragen, Jawa Tengah, Hindia Belanda Meninggal 22 Juli 1994 (umur 67) Pekerjaan penulis Kebangsaan Indonesia Aliran sastra Cerita silat Selama 30 tahun ia telah menulis sedikitnya 120 judul cerita. Walaupun menulis cerita-cerita silat berlatar Tiongkok, penulis yang produktif ini tidak bisa membaca dan menulis dalam bahasa Mandarin. Ia banyak mendapat inspirasi dari film-film silat Hong Kong dan Taiwan. Karena tidak bisa berbahasa Mandarin, Kho Ping Hoo tidak memiliki akses

Mundinglaya Dikusumah Menaklukan Guriang 7

Gambar
Salah satu Legenda Sunda yang termasyur selain Sasakala Sangkuriang atau Sang Kuring juga ada Wawancan Munding Laya Dikusumah yang menceritakan perjalanan seorang Pangeran Putra Pajajaran yang mencari Layang Sasaka Domas untuk menyelamatkan Negara agar menjadi makmur sentosa dengan cara mengalahkan Jongrang Kalapitung raksasa penjaga Jabaning Langit dan menaklukan Guriang 7 untuk mendapatkan Layang Sasaka Domas. Legenda Munding Laya Dikusumah ini beredar luas di masyarakat Sunda yang turun temurun diceritakan dari orang tua pada anaknya. Di Kabuyutan Cipaku, Darmaraja, Sumedang sendiri Wawacan Mundinglaya Dikusumah ini merupakan cerita yang diceritakan oleh orang tua kepada anaknya menjelang tidur bersama dengan cerita Lutung Kasarung, Ciung Wanara, Sangkuriang Kabeurangan, dan cerita lainnya. Uniknya di Kabuyutan Cipaku terdapat satu Situs yang merupakan tempat untuk menandai Wawacan Mundinglaya Dikusumah, nama Situsnya adalah Astana Gede Lem